Menyambut Kelahiran Sang Jabang Bayi (Bag 1)

Artikel ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari artikel kami sebelumnya yang bertajuk “Risalah untuk Wanita yang Sedang Hamil”. Setelah mengupas serba-serbi yang berkaitan dengan kehamilan, kami ingin pula memaparkan sekelumit tentang prosesi pra- sekaligus pasca-kelahiran. Hal pertama yang perlu dicatat dan menjadi perhatian adalah bahwa proses persalinan termasuk perkara yang sulit diprediksi (unpredictable). Banyak yang beruntung dengan melaluinya secara mudah dan cepat, tapi tak sedikit pula yang harus berdarah-darah bahkan toh nyowo (mempertaruhkan nyawanya) demi kelahiran sang jabang bayi.

Hal lain adalah dalam proses kelahiran sering kali memakan waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan sang calon ibu menjadi lemah lunglai karena kehabisan tenaga. Padahal jika sang calon ibu tidak punya tenaga yang cukup, tentu persalinan akan menjadi semakin sulit dan berbahaya. Oleh karenanya, poin pertama yang akan kami sampaikan disini tak lain menyangkut bagaimana mengatasi persoalan tersebut.


[1] Mengkonsumsi Kurma dan Olahraga Jongkok

Menurut penelitin Al-Kuran dkk (2011) di Jordan University of Science and Technology yang kemudian hasilnya dipublikasikan di Journal of Obstetrics and Gynaecology, disimpulkan bahwa perempuan yang mengkonsumsi kurma sekitar 6 biji per hari saat kehamilannya memasuki awal bulan ke-9 (4 minggu sebelum HPL) memiliki risiko lebih kecil dalam membutuhkan bantuan obat-obatan saat proses persalinannya. Bahkan, mereka cenderung lebih siap secara fisik (misalnya dalam dilatasi/pengembangan leher rahim) dan mampu melalui proses persalinan tujuh jam lebih cepat ketimbang yang tidak mengkonsumsi kurma.

Selain itu, hal lain yang perlu dipersiapkan menjelang persalinan adalah olahraga jongkok, yang menurut para pakar Obgyn posisi jongkok ini dipercaya sebagai posisi paling alami untuk persalinan. Bahkan Erin O’Brien, pencipta The Complete Pregnancy Fitness DVD, pernah mengatakan: “Latihan yang paling penting untuk melahirkan adalah jongkok”. Karena jongkok mampu meningkatkan elastisitas jalan lahir hingga 20-30 persen terbuka lebih lebar; memperkuat otot paha dan perut untuk mendorong bayi dari dalam; mengurangi rasa sakit dan hambatan persalinan; mampu mengubah posisi bayi sungsang; serta mampu mengurangi kemungkinan melahirkan dengan bantuan alat penjepit atau forceps.

[2] Saat sedang akan melahirkan, perbanyaklah dzikir dan do’a

Sekali lagi kami sampaaikan, proses kelahiran itu bukanlah suatu perkara yang sepele dan bukan pula perkara yang mudah, melainkan dibutuhkan perjuangan yang ekstra bahkan nyawa sang ibu menjadi taruhannya. Melihat proses yang mengerikan itu, Nabi dan para pewarisnya (ulama') memberikan resep berupa dzikir dan do’a untuk diamalkan selama pra persalinan. Perlu diingat pula bahwa proses persalinan membutuhkan tenaga dan energi yang tidak sedikit, sehingga disamping perbanyak dzikir/do’a sangat disarankan pula menjelang persalinan untuk terlebih dahulu mengkonsumsi makanan yang mengandung kadar energi tinggi, seperti roti, kentang, pasta, sereal, yogurt dan sup. Sedangkan untuk minuman, lebih disarankan untuk memilih minuman-minuman isotonik, hanya saja jika tak tersedia, maka air mineral biasa baik pula untuk dikonsumsi (Singata dkk, 2013).

Diantara dzikir dan do’a yang dibukukan oleh para ulama' untuk kelancaran proses melahirkan ialah:

(a) Do’a dari Nabi untuk ibu yang sedang kesakitan karena hendak melahirkan

Do'a ini dianjurkan untuk dibaca di sisi sang Ibu yang sedang menahan rasa sakit karena hendak melahirkan, yaitu berupa: Ayat al-Kursi, QS. al-A’rof: 54 dan Al-Mu’awwidzatain (Surah al-Falaq dan al-Nas).

(QS. al-A’rof: 54):

إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ (54)

Ini sesuai hadits yang diriwayatkan dari Sayyidah Fatimah, beliau menyebutkan bahwa:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- لَمَّا دَنَا وِلَادُهَا أَمَرَ أُمَّ سُلَيْمٍ، وَزَيْنَبَ بِنْتَ جَحْشٍ أَنْ تَأْتِيَا فَاطِمَةَ، فَتَقْرَآ عِنْدَهَا آيَةَ الْكُرْسِيِّ، و {إِنَّ رَبَكُمُ اللهُ ... } [الأعراف: 54] إلى آخر الآية ويعوِّذاها بالمعوِّذتين". (رواه ابن السني)

“Sesungguhnya disaat beliau (Fathimah) akan melahirkan, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menyuruh Umm Sulaim dan Zainab binti Jahsyin supaya mendatanginya lalu membacakan di sisinya Ayat Al-Kursi, Al-A’raf 54 dan al-Mu’awwidzatain” (HR. Ibn Sunni)

Menurut Syeikh Abdul Qadir al-Arna’uth, hadits ini dinilai dlaif (catatan kaki Al-Adzkar, 1/285), sehingga masih patut untuk diamalkan.
Ketika tidak ada orang lain yang bisa atau mau membacakan ayat-ayat tersebut, maka yang bersangkutan (ibu yang sedang melahirkan) dianjurkan untuk membacanya sendiri, dan hukumnya diperboloehkan walaupun sedang mengeluarkan darah. Karena darah yang keluar bersamaan dengan rasa sakit hendak melahirkan atau bersamaan dengan proses keluarnya bayi hukumnya bukan termasuk haidl dan bukan pula nifas (Tuhfah al-Muhtaj, 1/411).
(b) Do'a mengahadapi kerupekan dan do'a Nabi Yunus alaihis salam

Sangat dianjurkan pula bagi sang ibu yang mau melahirkan, untuk memperbanyak do’a tuntunan Nabi untuk menghadapi kerupekan dan dilanjutkan dengan do’a Nabi Yunus alaihis salam (Hasyiah Al-Bujairami ala al-Khathib, 4/342; Busyra al-Karim, 1/707).

(Do’a saat menghadapi kesusahan/kerupekan):

لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ ، لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ ، لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ،

(Do’a Nabi Yunus alaihis salam [al-Anbiya’: 87]):

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

(c) Do’a Hannah Waladat Maryam, do’a mujarrab yang sering diamalkan oleh para Kiai

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radliyallahu anhu, beliau pernah berkata:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: " بَيْنَمَا يَحْيَى بْنُ زَكَرِيَّا وَعِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ عَلَيْهِمَا السَّلَامُ فِي الْبَرِيَّةِ، إِذْ رَأَيَا وَحْشِيَّةً مَاخِضًا، قَالَ عِيسَى لِيَحْيَى: مَا تِلْكَ الْكَلِمَاتُ؟ 
قَالَ يَحْيَى: حَنَّةُ وَلَدَتْ مَرْيَمَ، مَرْيَمُ وَلَدَتْ عِيسَى، الْأَرْضُ تَدْعُوكَ: يَا وَلَدُ اخْرُجْ، يَا وَلَدُ اخْرُجْ ، قَالَ: فَوَضَعَتْ، 
قَالَ حَمَّادٌ: فَمَا بِحَضْرَتِنَا امْرَأَةٌ تُطْلَقُ، فَقِيلَ هَذَا عِنْدَهَا إِلَّا وَلَدَتْ. قَالَ حَمَّادٌ: حَتَّى الشَّاةُ تَكُونُ مَاخِضًا، فَأَقُولُهُ، وَأَنَا قَائِمٌ، فَمَا أَبْرَحُ حَتَّى تَضَعَ "

“Suatu ketika saat Nabi Yahya bin Zakaria dan Nabi Isa bin Maryam alaihimas salam berada di suatu sahara, mereka berdua melihat seekor hewan liar yang sedang kesakitan karena hendak melahirkan. Nabi Isa bertanya kepada Nabi Yahya: Apa bacaan-bacaannya (yang harus dibaca)? Nabi Yahya menjawab: Hannah waladat Maryam, Maryam waladat Isa, al-Ardlu tad’uka. Ya walad ukhruj, Ya walad ukhruj (Hannah melahirkan Maryam, Maryam melahirkan Isa, Bumi sedang memanggilmu. Hai bayi, keluarlah.. Hai bayi, keluarlah..). Maka hewan tadi pun akhirnya melahirkan.”
Syeikh Hammad bin Zaid (sang perawi) berkata: “Tidak ada seorang wanita pun yang sedang kesakitan waktu hendak melahirkan lalu dibacakan do’a ini disampingnya, kecuali dia akan melahirkan (dengan lancar).”
Syeikh Hammad melanjutkan: “Bahkan seekor kambing yang sedang kesakitan hendak melahirkan, lalu saya bacakan do’a ini dan saya pun sedang berdiri, maka saya belum bergeser hingga kambing itu malahirkan.” (Al-Thuyuriyat 2/356; Al-Jami’ fi al-Sunan wa al-Adab 240; Makarim al-Akhlaq 347 no. 1075)

Dalam versi yang lain, do’a tadi berbunyi:

حَنَّةُ وَلَدَتْ مَرْيَمَ، ومَرْيَمُ وَلَدَتْ عِيسَى، أُخْرُجْ أَيّها المَولوْد، بِقُدرَةِ ذلكَ المَعْبُود

“Hannah malahirkan Maryam dan Maryam melahirkan Isa, keluarlah wahai sang jabang bayi dengan kuasa Dzat yang disembah” (Al-Dairabi Al-Kabir, 136-137).

Kalau bisa mengamalkan kedua-duanya, maka itu lebih baik.

(d) Do’a lain yang mustajab dari Imam Syaubari (w. 1069 H) untuk melancarkan persalinan

Disebutkan oleh Syeikh Al-Bujairami (w. 1221 H) dalam karyanya Hasyiah Bujairomi ala al-Khothib (4/342), salah satu kitab fiqh yang mu’tabar dalam Madzhab Syafi’i, dari Imam Al-Syaubari (w. 1069 H) bahwa ketika bacaan-bacaan di bawah ini ditulis dalam suatu bejana yang baru, kemudian dilebur dengan air, lalu airnya diminumkan ke wanita yang hamil atau dipercikkan ke wajahnya, Insya’Allah mujarrab untuk melancarkan persalinan.

Bacaan-bacaan yang dimaksud ialah:

اُخْرُجْ أَيُّهَا الْوَلَدُ مِنْ بَطْنٍ ضَيِّقَةٍ إلَى سَعَةِ هَذِهِ الدُّنْيَا، اُخْرُجْ بِقُدْرَةِ اللَّهِ تَعَالَى الَّذِي جَعَلَكَ فِي قَرَارٍ مَكِينٍ إلَى قَدَرٍ مَعْلُومٍ 
لَوْ أَنْزَلْنَا هَذَا الْقُرْآنَ عَلَى جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ (21) هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ (22) هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ (23) هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (24)
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ

Bersambung,

Al Khobar, 17 September 2017

*** Untuk lanjut ke Bagian-2, silakan klik LINK ini ***

Referensi
  • Al-Adzkar al-Nawawiyah, karya Abu Zakaria Yahya bin Syaraf al-Nawawi (w. 676 H), Abdul Qadir al-Arna’uth (Ed.), Dar al-Fikr Beirut Lebanon, 1414 H
  • Tuhfah al-Habib ala Syarh al-Khathib (Hasyiah al-Bujairami ala al-Khathib), karya Syeikh Sulaiman al-Bujairami al-Syafi’i (w. 1221 H), Dar al-Fikr, 1415 H
  • Busyra al-Karim bi Syarh Masa’il al-Ta’lim (Syarh al-Muqaddimah al-Hadlramiyah), karya Syeikh Sa’id Ba’ali Ba’isyan (w. 1270 H), Dar al-Minhaj Jeddah, 1425 H
  • Tuhfah al-Muhtaj fi Syarh al-Minhaj, karya Imam Ibn Hajar al-Haitami (w. 974 H), Maktabah al-Tijariyah al-Kubra Mesir, 1357 H
  • Makarim al-Akhlak wa Ma’aliha wa Mahmud Thara’iqiha, karya Abu Bakr Muhammad al-Khara’ithi al-Samiri (w. 327 H), Aiman Abdul Jabir (Ed.), Dar al-Afaq al-Arabiyah Kairo, 1419 H
  • Al-Thuyuriyat, karya Shadruddin Abu Thahir al-Silafi (w. 576 H), Maktabah Adlwa’ al-Salaf Riyadh, 1425 H
  • Al-Jami’ fi al-Sunan wa al-Adab wa al-Maghazi wa al-Tarikh, karya Abu Muhammad Abdullah al-Qairawani al-Maliki (w. 386 H), Mu’assasah al-Risalah Beirut, 1403 H
  • Mujarrabat Al-Dairabi Al-Kabir, karya Syeikh Ahmad al-Dairabi, Maktabah al-Tijariyah al-Kubra, Mesir
  • O. Al-Kuran, L. Al-Mehaisen, H. Bawadi, S. Beitawi & Z. Amarin. 2011. The effect of late pregnancy consumption of date fruit on labour and delivery, Journal of Obstetrics and Gynaecology Vol. 31, Iss. 1, 
  • Singata M, Tranmer J, Gyte GML. 2013. Restricting oral fluid and food intake during labour. Cochrane Database of Systematic Reviews, Issue 8. Art. No.: CD003930. DOI: 10.1002/14651858.CD003930.pub3.

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment