Khasiat Sholawat-Sholawat Favorit (Bag 1)

Selama nyantri di beberapa Pondok Pesantren, kami mengenal -dan bahkan mendapatkan ijazah- beberapa redaksi sholawat dari para Kiai. Sholawat-sholawat tadi sangat masyhur dan sering diamalkan oleh para santri. Dari sholawat-sholawat tersebut ada yang memang redaksinya langsung dari Rasululloh ﷺ dan ada juga yang disusun oleh para Ulama’ sebagai ungkapan kecintaan yang mendalam kepada Sang Rasul ﷺ. Guru kami -Al-Maghfurlah KH. Hamdan Rafi’i-, termasuk sosok yang sangat mengagungkan dan melanggengkan sholawat. Beliau selalu berpesan kepada santri-santrinya untuk senantiasa memperbanyak membaca sholawat. Karena keagungan dan keutamaan bersholawat kepasa Rasulullah ﷺ, banyak sekali para shohabat dan ulama’-ulama’ terdahulu yang berlomba-lomba dalam menyusun redaksi sholawat yang begitu indah dan penuh makna.

Syeikh al-‘Arif Muhammad Haqqi Afandi al-Nazili dalam kitabnya Khozinatul Asror menyebutkan:
“Ketahualih, sesungguhnya sholawat itu sangat banyak variasianya dan beraneka ragam yang mencapai kira-kira 4.000 macam, dalam salah satu riwayat mencapai 12.000 jenis. Masing-masing darinya telah dipilih oleh sekelompok ulama’ dari Timur dan Barat sesuai dengan apa yang mereka temukan dalam robithoh (ikatan) antara mereka dengan sang Nabi ﷺ. Mereka pun memahami dalam setiap masing-masing sholawat tadi mengandung kekhususan dan beberapa kemanfaatan. Mereka juga menemukan di dalamnya beberapa rahasia (asror) yang sebagiannya menjadi terkenal karena telah teruji dan terbukti dalam melapangkan beberapa kesusahan dan menghasilkan apa yang diinginkan.”
Salah satu kitab yang paling bagus yang memuat jenis-jenis redaksi sholawat ialah Afdlol al-Sholawat karya Syeikh al-‘Allamah Yusuf al-Nabhani (1265 – 1350 H). Berikut kami sampaikan secara ringkas sholawat-sholawat yang masyhur itu.

[1] Sholawat Ibrahimiyah

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيّدِنا مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ سَيّدِنا مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيّدِنا إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ سَيّدِنا إِبْرَاهِيمَ ، وَبَارِكْ عَلَى سَيّدِنا مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ سَيّدِنا مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيّدِنا إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ سَيّدِنا إِبْرَاهِيمَ ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ .

Sholawat ini termasuk susunan (shighot) sholawat yang paling sempurna yang berasal dari Rosululloh ﷺ. Hadits yang memuat sholawat ini berstatus shohih yang diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Muwattho’-nya, Imam Bukhori dan Muslim dalam Shohih-nya, Imam Abu Dawud, Tirmidzi dan juga Imam Nasa’i dalam Sunan-nya. Syeikh Ahmad al-Showi menyatakan bahwa Imam Bukhori meriwayatkan hadits dalam beberapa kitabnya bahwasanya Nabi ﷺ pernah bersabda:

مَنْ قَالَ هَذِهِ الصَّلاَةَ شَهِدْتُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِالشَّهَادَةِ وَشَفَعْتُ لَهُ

Barangsiapa membaca sholawat ini (Ibrohimiyah), maka aku akan menyaksikan dia di hari kiamat sebagai saksi dan aku akan memberikan syafa’at kepadanya”. (Hadits ini dinyatakan Hasan dan bersanad Shohih).

Sebagian Ulama’ menyebutkan bahwa dengan membacanya sebanyak 1000x, maka diwajibkan atasnya untuk bermimpi bertemu Rosululloh ﷺ.

Sebenarnya, dalam redaksi Hadits, sholawat ini tidak memakai lafadz “sayyidina”.  Imam as-Syams ar-Romli dalam Syarh al-Minhaj menyatakan: Yang lebih utama adalah memakai “sayyidina” karena mengikuti perintah Alloh dalam Al-Qur’an dan lebih menunjukkan kepada etika/adab. Sedangkan hadits tentang larangan penyebutan sayyidina (لا تسيدوني في الصلاة), maka hadits itu adalah bathil yang tidak punya dasar, seperti yang disampaikan oleh para ahli Huffadz.

Al-‘allamah al-Qosthollani dalam al-Mawahib menyatakan:
“Bersholawat dengan susunan ini adalah sebaik-baik cara untuk bersholawat kepada Nabi ﷺ. Bahkan jikalau ada orang yang bersumpah untuk bersholawat kepada Nabi dengan sebaik-baik sholawat, maka ia boleh dan terbebas dari sumpahnya dengan memakai sholawat Ibrahimiyah ini. Hal ini dibenarkan juga oleh Imam Nawawi dalam al-Roudloh”.
[2] Sholawat Ringkas

صَلَّى الله عَلَى مُحَمَّدٍ

Imam al-Sya’roni mengatakan: Barang siapa membaca sholawat ini maka ia telah membukakan atas dirinya 70 pintu rahmat dan Alloh akan menempatkan rasa cintanya di hati manusia, serta tidak akan ada yang membencinya kecuali orang yang berhati munafik. Guru beliau, yakni Syeikh Ali al-Khowwash –sang shufi besar- menyatakan bahwa khasiat seperti itu telah disabdakan juga oleh Rosululloh ﷺ.

Al-Hafidz as-Sakhowi mengutip dari Syeikh Majidduddin al-Fairuzabadi –penulis al-Qomus- lewat sanadnya sampai kepada Imam al-Samarqondi, bahwa beliau pernah mendengar dari Nabi Khidlr dan Nabi Ilyas yang bersabda: 

سمعنا رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول ما من مؤمن يقول صلى الله على محمد إلا أحبه الناس وإن كانوا أبغضوه ووالله لا يحبونه حتى يحبه الله عز وجل

Kami mendengar Rosululloh ﷺ bersabda: Tidak ada seorang mukmin yang membaca ‘Shollallohu ala Muhammad’ kecuali manusia akan mencintainya. Jika mereka membencinya maka demi Alloh mereka tidak akan mencintainya sehingga Alloh mencintainya”.

Al-Hafidz as-Sakhowi juga meriwayatkan bahwa:

أنه جاء رجل من الشام إلى النبي صلى الله عليه وسلم فقال يا رسول الله أبي شيخ كبير وهو يحب أن يراك فقال ائتني به فقال إنه ضرير البصر فقال قل له ليقل في سبع أسبوع يعني في سبع ليال صلى الله على محمد فإنه يراني في المنام حتى يروي عني الحديث ففعل فرآه في المنام فكان يروي عنه

“Suatu ketika ada seorang laki-laki dari Syam yang menemui Nabi ﷺ, kemudia ia berkata: Ya Rosululloh, bapakku sudah tua, tapi beliau sangat ingin melihat engkau. Nabi pun bersabda: Datangkanlah ia kepadaku. Sang laki-laki itu menjawab: Sesungguhnya beliau seorang tuna netra wahai Rosul. Maka Nabi bersabda lagi: Sampaikan kepada beliau untuk membaca ‘Shollallohu ala Muhammad’ selama tujuh malam, maka ia akan melihatku dalam mimpi. Kemudian sang laki-laki itu menyampaikannya kepada bapaknya, dan bapaknya juga melakukannya, maka sang bapak pun akhirnya melihat Nabi dalam mimpinya.”

[3] Sholawat Munjiyat

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تُنْجِينَا بِهَا مِنْ جَمِيعِ الأَهْوَالِ وَالآفَاتِ ، وَتَقْضِي لَنَا بِهَا جَمِيعَ الْحَاجَاتِ ، وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيعِ السَّيِّئاتِ ، وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ ، وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ ، مِنْ جَمِيعِ الْخَيْرَاتِ فِي الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ .

Penulis Syarh al-Dala’il mengutip dari Syeikh Hasan ibn Ali al-Aswani bahwasanya beliau pernah mengatakan: Barang siapa membaca Sholawat ini dalam setiap perkara yang mengkhawatirkan dan cobaan sebanyak 1000x, maka Alloh akan melapangkannya dan ia memperoleh apa yang ia cita-citakan.

Dari Syeikh Ibn al-Fakihani, dari Syeikh al-Sholih Musa al-Dlorir rohimahulloh ta’ala, beliau berkata:

“Suatu saat saya pernah berlayar dengan naik kapal. Kemudian datanglah angin kencang sehingga banyak yang mengira kalau mereka akan tenggelam karena diterjang angin. Mereka pun menjerit-jerit kebingungan. Beberapa saat kemudian, saya merasa sangat mengantuk dan sampai tertidur. Dalam tidur itu, saya bermimpi bertemu Rosululloh ﷺ dan beliau kemudian bersabda: katakanlah kepada para penumpang kapal untuk membaca
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد صلاة تنجينا بها ..الخ
sampai seterusnya (sholawat Munjiyat) sebanyak 1000x. Kemudian saya terbangun dan saya memberitahukan kepada mereka perihal mimpi tersebut. Kami pun bersholawat dengan sholawat itu kira-kira baru sampai 300x, Alloh sudah menyelamatkan kami.”

As-Sayyid Muhammad Afandi ‘Abidin menyebutkan dari al-‘Allamah al-Musnid Ahmad al-‘Atthor, beliau berkata:
“Sebagian para Masyayikh mengatakan bahwa barang siapa membaca sholawat Munjiyat ini untuk urusan yang penting atau suatu musibah sebanyak 1000x, maka Alloh akan melapangkan urusan itu dan ia akan memperoleh apa yang ia cita-citakan. Barang siapa memperbanyak dalam membacanya disaat ada wabah (tho’un), maka ia akan selamat darinya, dan ketika berlayar di lautan, maka ia akan selamat dari tenggelam. Kemudian barang siapa membacanya sebanyak 500x, maka dia akan memperoleh apa yang ia inginkan dalam urusan pemasukan (rizki) dan kekayaan, insya’Alloh. Semua ini telah diuji dan terbukti. Wa Allohu a’lam.”
Khasiat yang sama (seperti diatas) juga disebutkan oleh Syeikh as-Showi dalam Syarh Wird al-Dardir mengutip dari al-Samhudi dan al-Malawi.

[4] Sholawat Fatih

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ ، وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ ، وَالنَّاصِرِ الْحَقَّ بِالْحَقِّ ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيمِ ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيمِ .

Syeikh Ahmad al-Showi dalam Syarh Wird al-Dardir menyebutkan bahwa sholawat ini bernama Sholawat al-Fatih yang dinisbatkan kepada Sayyidi Syeikh Muhammad al-Bakri. Beliau juga menyebutkan bahwa barang siapa bersholawat dengan al-Fatih sekali saja selama hidupnya maka ia tak akan masuk neraka, insya’Alloh. Sebagian Ulama’ mengatakan: Satu kali dari sholawat al-Fatih menyamai 10.000 sholawat, bahkan ada yang mengatakan 600.000. Dan barang siapa selalu membacanya selama 40 hari, maka Alloh akan menerima taubatnya dari segala dosa.

Sholawat ini juga disebutkan oleh al-Ustadz as-Sayyid Ahmad Zaini Dahlan dalam Majmu’ah-nya. Hanya saja beliau menisbatkan sholawat ini kepada Sayyidi al-Quthb al-Kamil as-Sayyid as-Syarif as-Syeikh Abdul Qodiral-Jailani rodliyallohu anhu. Beliau kemudia menyebutkan bahwa sholawat ini bermanfaat bagi para pemula (dalam bersuluk), orang yang sudah di akhir, atau yang masih dalam pertengahan. Banyak dari kalangan orang arif menyebutkan bahwa sholawat ini mengandung beberapa asror (rahasia) dan keajaiban-keajaiban yang mampu membingungkan akal. Dan barang siapa melanggengkan untuk membaca sholawat ini sebanyak 100x tiap harinya, maka terbukalah baginya hijab-hijab dan ia akan memperoleh anwar (cahaya) dan terpenuhinya beberapa hajat yang tidak bisa diperkirakan kecuali Alloh.

Syeikh al-‘Arif as-Showi menguatkan pendapat yang menyebutkan sholawat ini adalah susunan Sayyid Muhammad Bakri dengan bukti berupa apa yang disebutkan oleh Muhaddits al-Syam as-Syeikh Abdurrahman al-Kuzbari al-Kabir rohimahullohu ta’ala saat mengutip ijazah dari Syeikh al-Budairi al-Qosimi yang menisbatkan sholawat ini kepada Sayyid Muhammad al-Bakri.

[5] Sholawat Nariyah

اللَّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَماً تَامًّا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ ، وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ ، وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ ، وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ ، وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيمِ ، وَعَلى آلِهِ وَصَحْبِهِ فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُومٍ لَكَ .

Sholawat ini dikenal juga dengan nama Sholawat Tafrijiyah. Syeikh al-‘Arif Muhammad Haqqi Afandi al-Nazili dalam Khozinatul Asror mengutip dari Imam al-Qurthubi bahwasanya:

ونقل عن الإمام القرطبي أن من داوم عليها كل يوم إحدى وأربعين مرة أو مائة أو زيادة فرج الله همه وغمه وكشف كربه وضره ويسر أمره ونور سره وأعلى قدره وحسن حاله ووسع رزقه وفتح عليه أبواب الخيرات والحسنات بالزيادة ونفذ كلمته في الرياسات وأمّنه من حوادث الدهر وشر نكبات الجوع والفقر وألقى له محبة في القلوب ولا يسأل من الله تعالى شيئاً إلا أعطاه ولا تحصل هذه الفوائد إلا بشرط المداومة عليها وهذه الصلاة كنز من كنوز الله وذكرها مفتاح خزائن الله يفتح الله لمن داوم عليها من عباد الله ويوصله بها إلى ما شاء الله

“Barang siapa melanggengkan sholawat ini dengan membacanya sebanyak 41x, 100x atau lebih, maka Alloh akan melapangkan kesusahan, kesedihan dan kerupekannya, mempermudah urusannya, menyinari sirr-nya, mengangkat derajatnya, memperbagus kondisinya, meluaskan rizkinya, membukakan untuknya pintu-pintu kebaikan, ucapannya mampu menembus para penguasa, menyelamatkanya dari peristiwa musibah, bahaya kelaparan dan kefaqiran, serta mampu meletakkan kecintaan baginya dalam hati masyarakat. Dan juga, ia tidak meminta sesuatu kepada Alloh, kecuali Alloh akan memberinya. Alloh akan men-futuh siapa saja yang melanggengkan sholawat ini dan menyampaikannya kepada apa yang Alloh kehendaki.”
Imam al-Sanusi menambahkan: Barang siapa melanggengkan sholawat ini setiap harinya 11x, maka seakan-akan rizki akan turun dari langit dan tumbuh dari bumi.
Imam al-Dainuri berkata: Barang siapa membaca sholawat ini setiap habis sholat sebanyak 11x dan menjadikannya wirid, maka rizkinya tidak akan pernah putus, serta ia akan memperoleh posisi yang luhur dan daerah kekayaan. Barang siapa membacanya setelah sholat shubuh sebanyak 41x, maka ia akan mendapatkan apa yang ia inginkan.

Bersambung...

Silakan klik LINK INI untuk lanjut ke Bagian-2.

CONVERSATION

1 comments: